Sabtu, 11 Juni 2011

TUGAS DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN POSTPARTUM BLUES



TUGAS DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
DENGAN POSTPARTUM BLUES



Disusun oleh :

ANA MATO FANY
NIM. 06.242.002












DEPARTEMEN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI KEBIDANAN METRO
2008

POST PARTUM BLUES

A.    Pendahuluan
Masa nifas merupakan masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka post partum adalah 2-6 jam, 2 – 6 hari, 2 jam – 6 minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu) (www.google.com)
Pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis, melaksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian immunisasi pada saat bayi sehat, memberikan pelayanan KB.
Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis, seperti post partum blues, depresi post partum, depresi berat dan lain-lain.

B.     Definisi
Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga 10 hari sejak kelahiran bayinya.
Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut :
1.      Cemas tanpa sebab
2.      Menangis tanpa sebab
3.      Tidak percaya diri
4.      Tidak sabar
5.      Sensitif, mudah tersinggung
6.      Merasa kurang menyangi bayinya
7.      Tidak memperhatikan penampilan dirinya
8.      Kurang menjaga kebersihan dirinya
9.      Gejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yang berdebar-debar.
10.  Ibu merasakan kesedihan, kecemasan yang berlebihan
11.  Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami ataupun keluarga.

C.    Etiologi
Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :
1.      Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.
2.      Kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami.
3.      Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan psikologis.
4.      Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
5.      Tidak ada perhatian dari suami maupun keluarga
6.      Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-kanak atau remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk dirawat.
Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika mereka terisolasi secara sosial dan emosional serta baru saja mengalami peristiwa kehidupan yang menakan.
Post partum blues tidak berhubungan dengan perubahan hormonal, bikimia atau kekurangan gizi. Antara 8% sampai 12% wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter.

D.    Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disini adalah cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas dengan post partum blues. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini yaitu :
1.      Dengan cara pendekatan komunikasi teraupetik
Tujuan dari komunikasi teraupetik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
a.       Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi.
b.      Dapat memahami dirinya
c.       Dapat mendukung tindakan konstruksi

2.      Peningkatan support mental/dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase, sebagai berikut :
a.       Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu hanya pada dirinya sendiri, pengalaman selama proses persalinan sering berulang-ulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b.      Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah persalinan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam  merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c.       Fase letting go, merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat.

E.     Pencegahan
Post partum blues dapat dicegah dengan cara :
1.      Aanjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan si ibu
2.      Menu makanan yang seimbang
3.      Olah raga secara teratur
4.      Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya.
5.      Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami
6.      Rekreasi

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
DENGAN POST PARTUM BLUES, TERHADAP Ny. “IR” DI BPS BUNDA DELIMA WATES KEC. GADINGREJO KAB. TANGGAMUS

I.       PENGUMPULAN DATA DASAR
A.    Identitas/Biodata
Nama Ibu    : Ny. IR                         Nama Suami    : Tn. A
Umur           : 26 tahun                      Umur               : 28 tahun
Agama         : Islam                           Agama             : Islam
Suku            : Jawa                            Suku                : Jawa
Pendidikan  : SLTA                          Pendidikan      : SLTA
Pekerjaan     : IRT                              Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat        : Jln. Raya SMAN 1      Alamat            : Jln. Raya SMAN 1
                      Gading Rejo                                          Gading Rejo

B.     Anamnesa
Anamnesa tanggal 11 Agustus 2007
1.      Keluhan utama
Ibu dengan P2A0 post partum 4 hari yang lalu mengatakan sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perduli dengan bayinya dan tidak perduli dengan penampilan dan kebersihan dirinya.
2.      Riwayat Persalinan saat ini
Anak lahir spontan pada hari senin tanggal 07 Agustus 2007 pukul 18.30 WIB
a.       Kala I          :   Lamanya 4 jam 15 menit, jumlah perdarahan blood       slym dan berlangsung normal.
b.      Kala II         :   Pukul 15.30, persalinan spontan  pervaginam, jenis        kelamin perempuan, BB 3000 gram, PB 48 cm, Agar                        score 8/10, rupture perineum tidak ada, perdarahan 50                              cc, lamanya 15 menit.
c.       Kala III       :   Placenta lahir pada pukul 15.45. WIB dengan               melakukan manajemen aktif kala III, berat placenta 500                 gr, panjang tali pusat 30 cm, dengan jumlah perdarahan                            250 cc, lamanya 15 menit.
d.      Kala IV       :   Berlangsung normal, keadaan umum baik, kesadaran                        composmentis, kontraksi uterus baik, tidak ada nyeri                         tekan.
                        TD : 110/70 mmHg, RR : 20 x/mnt, Suhu 36,70C, Pols                     80 x/mnt, Perdarahan 100 cc lamanya 2 jam.

3.      Pola hidup sehari-hari
a.       Nutrisi
Sebelum melahirkan      :   Sebelum perut ibu terasa mulas, ibu makan 3 x sehari dan minum 7-8 gelas/hari. Tapi setelah timbul rasa mulas nfasfu makan ibu berkurang, tetapi ibu banyak minum air putih.
Setelah melahirkan        :   Ibu makan 2 x sehari, dengan porsi makan ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur bening, 2 potong tempe, ibu tidak suka minum susu, nafsu makan berkurang, minum 6-8 gelas per hari.
b.      Eliminasi
Sebelum melahirkan      :   Ibu biasanya BAB 1 x sehari, yaitu pada pagi hari, dan ibu mengatakan sering BAK.
Setelah melahirkan        :   Ibu mengatakan setelah melahirkan baru BAB 1 x, BAK 3-4 kali sehari, volumenya banyak dan warnanya jernih.
c.       Istirahat
Sebelum melahirkan      :   Sebelum perut ibu terasa mulas ibu bisa tidur 6-7 jam/hari dan tidur siang 1 jam dalam sehari.
Setelah melahirkan        :   Ibu mengatakan sulit tidur dan tidak pernah tidur siang, ibu hanya tidur 3-4 jam/hari.
d.      Aktifitas
Sebelum melahirkan      :   Ibu masih sanggup melakukan aktifitasnya termasuk mengurus segala keperluan rumah tangga, contohnya masak.
Setelah melahirkan        :   Saat ini ibu merasa masih perlu bantuan dalam melakukan aktifitasnya.
e.       Personal hygiene
Sebelum melahirkan      :   Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari dan cuci rambut 1 x sehari.
Setelah melahirkan        :   Ibu mengatakan mandi 1 x sehari, ganti pakaian 1 x sehari dan cuci rambut 1 x seminggu.
f.       Ekstermitas
Simetris kanan dan kiri, tidak cacat, jari-jari lengkap, tidak ada varices dan oedem, kuku jari terlihat agak panjang dan kotor.


II.    Interprestasi Data Dasar
A.    Diagnosa
Ibu post partum 4 hari yang lalu dengan post partum blues
Dasar :
1.      Ibu post partum tanggal 07 Agustus 2007 pukul 18.30 WIB
2.      Ibu mengatakan sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perhatian pada bayinya, dan tidak ada perhatian dengan penampilan dan kebersihan dirinya.

B.     Masalah
1.      Gangguan pemenuhan nutrisi
Dasar :
a.       Ibu post partum tanggal 07 Agustus 2007 pukul 18.30 WIB
b.      Ibu tidak nafsu makan
c.       Ibu makan 2 x sehari dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur bening, 2 potong tempe, ibu tidak suka minum susu, dan nafsu makannya berkurang.

2.      Gangguan pola istirahat
Dasar :
a.       Ibu post partum tanggal 07 Agustus 2007 pukul 18.30 WIB
b.      Ibu mengatakan sulit tidur dan tidak pernah tidur siang
c.       Ibu hanya dapat tidur 3-4 jam/hari

3.      Gangguan personal hygine ibu setelah post partum
Dasar :
a.       Ibu tidak ada perhatian dengan penampilan dan kebersihan dirinya
b.      Ibu tidak memperhatikan keadaan dan kebersihan bayinya
c.       Ibu mandi 1 x sehari
d.      Ibu tidak mampu merawat dirinya dan bayinya
e.       Ibu tidak menjaga kebersihan dirinya akibatnya payudaranya membengkak selain karena tidak disusukan.

4.      Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan ibu sekarang adalah sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak ada perhatian pada bayinya, dan tidak ada perhatian dengan penampilan dan kebersihan dirinya.

5.      Keadaan psikologis
a.       Ibu cemas dengan kelainan bayinya karena ibu ingin memiliki bayi/anak laki-laki.
b.      Ibu cemas dan takut bila suami dan keluarga tidak memperhatikannya
c.       Ibu khawatir bila suami dan keluarga tidak menyukainya.

C.     Pemeriksaan Fisik
1.      Keadaan umum     : Ibu tampak cemas dan gelisah
Kesadaran                         : Composmentis
2.      Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg           Temp   : 36,70C
RR : 20 x/mnt                   Pols     : 80 x/mnt
3.      Pemeriksaan inspeksi, paplasi, auskultasi dan perkusi
a.       Rambut               :   Hitam, pendek, kusam, terlihat kering dan kotor
b.      Wajah                  :   Tidak ada oedema, terlihat agak kusam dan tidak ada cloasma gravidarum.
c.       Mata                    :   Konjungtiva agak pucat, sclera putih, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata dan pengelihatan normal.
d.      Hidung                :   Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, tidak ada polip, tidak ada peradangan dan mukosa berwarna merah muda.
e.       Mulut                  :   Fungsi pengecapan baik, tidak ada stomatis, tidak ada caries, bibir pecah-pecah dan terlihat kering.
f.       Telinga                :   Simetris kanan dan kiri, fungsi pendengaran baik, kebersihannya kurang, tidak ada pengeluaran serum, daun telinga ada.
g.      Leher                   :   Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis, terlihat agak kotor.
h.      Dada                   :   Buah dada simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol, terjadi pembesaran, tidak ada benjolan pada payudara, konstitensi keras, keadaannya kurang bersih, hyperpigmentasi areola mammae.
i.        Abdomen            :   TFU sudah tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan varises pada restal, tidak ada haemoroid.
j.        Ekstermitas :
      Ekstermitas atas :   Simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas digerakkan, lengkap dan keadaannya kurang bersih
      Ekstermitas bawah: Simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas digerakkan, lengkap dan keadaannya kurang bersih

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Dasar
1.      Potensial terjadi depresi post partum
Dasar :
a.       Ibu sulit tidur
b.      Ibu cemas dan gelisah
c.       Ibu tidak perhatian terhadap bayinya
d.      Ibu tidak ada perhatian pada penampilan dirinya

2.      Potensial gangguan pengeluaran ASI
Dasar :
a.       Ibu tidak ada nafsu makan
b.      Ibu makan 2 x sehari, porsi makan ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur bening, 2 potong tempe, ibu tidak suka minum susu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar